Rahmat Arbaal Pulungan selaku Koordinator Aksi menyayangkan sikap dari pihak Kepolisian Polres Madina yang tidak mengawal aksi unjuk rasa tersebut. Apakah karena turun hujan maka pihak Kepolisian Polres Madina tidak melakukan pengawalan, Kami dari LMHA-RI Madina sanggup menembus derasnya guyuran hujan untuk melakukan aksi unjuk rasa ini, sebagai generasi muda Madina yang kritis untuk kebaikan serta kemajuan pembangunan Kabupaten Mandailing Natal, tidak ada alasan untuk mundur dan diam melihat kebobrokan Kadis PUPR Madina,” ungkapnya.
Pantauan awak media Fenomena News, aksi unjuk rasa berjalan dengan damai meski diguyur hujan deras. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, pihak LMHA-RI Madina meminta Syahruddin selaku Kepala Dinas PUPR Madina dicopot dari jabatannya karena diduga Korupsi pada pekerjaan proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi.
Ketua LMHA-RI Madina, bung Reski Aritonang juga menyayangkan sikap dari pihak Polres Madina yang tidak melakukan pengawalan terhadap aksi unjuk rasa mereka di Dinas PUPR Madina. Tentu ini sangat membahayakan jika seandainya pihak kepolisian tidak melakukan pengawalan terhadap kegiatan unjuk rasa. Ia menambahkan jika ada pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan hal-hal yang tidak diinginkan serta merusak jalannya kegiatan unjuk rasa, bagaimana ?. kami sudah menyurati pihak Kepolisian, bahwa hari ini kami dari LMHA-RI Madina melakukan aksi unjuk rasa di Dinas PUPR Madina terkait Kepala Dinas PUPR Madina diduga Korupsi pada pekerjaan proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi serta Oknum PNS di lingkungan Dinas PUPR Madina diduga alih fungsi menjadi Kontraktor,” ucapnya
Sampai berita ini di muat dari pihak Polres Madina belum bisa di temui untuk mengkonfirmasi apa penyebabnya tidak ada pengawalan terkait DPC LMHA –RI Madina saat menyerang Dinas PUPR Madina.
(Rzl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar